Zims
29 Okt 2024
Mengambil hikmah dari kehidupan dan ajaran Syekh Ramadhan al-Buthi
Syekh Ramadhan al-Buthi dikenal sebagai pembela kuat Ahlus Sunnah wal Jama'ah dan pentingnya mengikuti salah satu dari empat mazhab fikih. Dalam bukunya "Al-Lamadhhabiyyah Akhthar Bid'ah Tuhaddidu al-Syariah al-Islamiyyah", ia menegaskan bahwa mengikuti mazhab adalah jalan untuk menjaga syariah Islam dari perpecahan. Hikmah dari ini adalah pentingnya menjaga tradisi Islam yang telah diakui oleh para ulama terdahulu, serta memahami bahwa agama memiliki kerangka hukum yang kokoh dan tidak seharusnya diubah-ubah sesuka hati tanpa dasar ilmu yang memadai.
Syekh al-Buthi selalu mengedepankan pendekatan moderasi (wasathiyah) dalam memahami dan mengamalkan agama. Beliau menolak ekstremisme dan fanatisme yang sering kali berujung pada kekerasan. Sikap moderat ini adalah salah satu inti ajaran Islam, di mana umat Islam diminta untuk tidak berlebihan dalam menjalankan keyakinan, tetapi juga tidak mengabaikan prinsip-prinsip agama. Hikmah yang dapat diambil adalah pentingnya bersikap adil dan seimbang dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal agama, sehingga tidak terjebak dalam pemikiran yang ekstrem atau kaku.
Syekh al-Buthi sepanjang hidupnya sangat produktif dalam menulis dan mengajar. Sebagai seorang cendekiawan, beliau memahami pentingnya ilmu sebagai fondasi kehidupan beragama. Ia selalu mendorong umat Islam untuk terus belajar, mendalami ilmu agama, dan mempersiapkan diri dengan pengetahuan yang cukup. Hikmahnya, kita diajak untuk tidak pernah berhenti menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu dunia, karena keduanya saling melengkapi dalam membentuk pribadi yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
Sepanjang hidupnya, Syekh al-Buthi menghadapi berbagai macam tantangan, termasuk serangan terhadap posisinya dalam mendukung stabilitas negara di tengah konflik Suriah. Meski banyak kritik yang datang, beliau tetap teguh dan menunjukkan kesabaran serta akhlak mulia dalam menyikapi perbedaan pendapat. Dari sini, kita bisa belajar bahwa di tengah tekanan dan perpecahan, menjaga akhlak dan kesabaran sangatlah penting. Tidak semua masalah harus dihadapi dengan konfrontasi, terkadang dialog dan sikap tenang lebih memberikan solusi.
Syekh Ramadhan al-Buthi sangat menekankan pentingnya persatuan umat Islam. Ia sering kali mengingatkan bahwa perpecahan di kalangan umat dapat menghancurkan kekuatan umat itu sendiri. Dalam konteks ini, beliau memperingatkan tentang bahaya kelompok-kelompok yang menciptakan disintegrasi dengan mempromosikan pandangan-pandangan yang menyimpang dari tradisi Islam yang sah. Hikmah yang dapat diambil adalah pentingnya menjaga ukhuwah (persaudaraan) Islamiah dan tidak mudah terjebak dalam perpecahan, baik karena perbedaan pandangan politik, mazhab, maupun masalah sosial lainnya.
Syekh al-Buthi dikenal sebagai ulama yang mendukung stabilitas pemerintahan di Suriah selama konflik, meski hal ini menjadi kontroversial. Dari sini, kita bisa mengambil hikmah bahwa dalam situasi yang penuh konflik dan ketidakpastian, terkadang mengambil posisi adalah hal yang sulit, tetapi diperlukan. Pilihan Syekh al-Buthi diambil berdasarkan keyakinannya bahwa menjaga stabilitas negara lebih baik daripada kekacauan yang berkepanjangan. Ini mengajarkan kepada kita pentingnya mempertimbangkan banyak aspek dalam mengambil keputusan, terutama yang berkaitan dengan kemaslahatan umum.
Syekh Ramadhan al-Buthi selalu menolak segala bentuk kekerasan atas nama agama. Beliau menentang kelompok-kelompok yang menggunakan agama sebagai pembenaran untuk melakukan aksi terorisme atau kekerasan. Dari sini, kita bisa mengambil hikmah bahwa Islam adalah agama perdamaian, dan segala tindakan yang merusak keharmonisan masyarakat bertentangan dengan ajaran Islam. Kita diajarkan untuk senantiasa mengedepankan dialog, kasih sayang, dan perdamaian dalam menyelesaikan masalah, bukan dengan cara kekerasan.
Syekh Ramadhan al-Buthi wafat ketika sedang mengajar di masjid, menunjukkan dedikasi beliau yang tak terputus terhadap dakwah dan ilmu hingga akhir hayatnya. Hal ini memberikan pelajaran penting bahwa dakwah dan penyebaran ilmu adalah tugas mulia yang harus dilaksanakan dengan penuh keikhlasan hingga akhir hayat. Kita bisa belajar untuk selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam berbagi ilmu dan kebaikan kepada orang lain, karena itu adalah salah satu bentuk amal yang tidak terputus.
Hikmah yang dapat diambil dari kehidupan dan ajaran Syekh Ramadhan al-Buthi adalah pentingnya menjaga moderasi, persatuan, ilmu, akhlak mulia, dan sabar dalam menghadapi tantangan hidup. Beliau menunjukkan bahwa seorang muslim harus senantiasa teguh dalam tradisi agama, tetapi juga bijaksana dalam menyikapi dinamika modern dan konflik. Warisannya sebagai ulama besar tetap relevan, menginspirasi kita untuk menjalani kehidupan yang berlandaskan ilmu, akhlak, dan cinta kepada Allah serta sesama manusia.