Pontianak, Menjadi seorang siswa yang menempuh pendidikan di sekolah formal, dari jenjang TK-SMP, bukanlah hambatan bagi santri-santri yang hari ini diizinkan Allah melanjutkan pendidikan non formal di BTQ Indonesia. Walau sesekali lelah menyapa, santri-santri tetap semangat Muroja'ah dan menambah hafalan. Bahkan terkadang, para santri bersaing untuk menjadi yang terbaik dengan kualitas dan kuantitas hafalan mereka. Sehingga Muroja'ah adalah kewajiban yang harus mereka jalani.
Dua diantara santri kami yang masih duduk di bangku sekolah dasar, Ananda Visalagia Walillah Putri (kelas 6 SD) dan Sayyid Baila Niamilah Haqi (kelas 3 SD), kembali mengikuti sertifikasi hafalan pada Senin (28/10) dan Selasa (29/10) lalu. Setelah sebelumnya ananda sudah mentasmi’kan Juz 29, atas izin Allah kali ini Bang Sayyid—begitulah ia sering disapa—mengikuti sertifikasi hafalan Juz 30. Adapun Ananda Visalagia Walillah Putri mengikuti sertifikasi hafalan Juz 11. Tidak hanya itu, pembelajaran pekan lalu ditutup dengan ujian sertifikasi hafalan oleh Ananda Muhammad Gibran dengan mentasmi’kan Juz 6. Alhamdulillah Abang diuji langsung sama pengajar di kelasnya, yaitu Ustadzah Rohayani. Ujiannya berjalan dengan lancar dan baik, dengan kepercayaan diri dan hafalan yang lancar, ketiga santri tersebut mampu menyetorkan hafalanya dengan baik.
Sertifikasi demi sertifikasi yang dilakukan oleh para santri menjadi pengingat bahwa tidak peduli seberapa sibuk dan seperti apa latar belakang kita, selama kita sungguh-sungguh berniat mendekat dengan Al-Qur'an melalui hafalan, maka Allah akan memudahkan semuanya. Memudahkan kita dalam menghafal dan dilancarkan segala urusan kita.
Barakallahu fiikum.
Semoga Allah senantiasa menjaga kobaran semat dan mengembalikan semangat bagi jiwa-jiwa yang hampir menyerah pada Lelah, dalam menghafal firman-Nya.Aamiin Allahumma Ammiin.
Comments