top of page

Balai Tahfizh Al-Qur'an (BTQ) Indonesia: Pembinaan Wali Santri


Pontianak, (Jum’at, 8/11/2024)—Menjadi orang tua adalah tanggung jawab seumur hidup. Mendidik, mengasuh, dan membimbing anak-anak adalah amanah yang Allah berikan pada setiap manusia yang dipercayainya. Ayah Man—K.H. Luqmanulhakim—seringkali mengingatkan bahwa manusia sejatinya diamanahkan dalam multi peran, sehingga ‘anak’ tidak selalu berkaitan dengan ikatan darah (nasab/biologis), namun juga dapat terjalin dari ikatan ideologis antara anak dengan guru/pendidik. Menjadi guru adalah sebuah profesi yang membutuhkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan. Selain itu, seorang guru juga harus memiliki keinginan yang kuat untuk membantu generasi penerus peradaban Islam untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan fitrahnya, memahami betul alasan penciptaannya sebagai manusia. Kedua elemen ini saling berkaitan erat, saling melengkapi, dan tidak dapat dipisahkan.


Sebagai upaya menyelaraskan pembelajaran yang difasiltiasi oleh pengajar dan wali santri, diadakanlah pembinaan khusus bagi wali santri BTQ pada Sabtu (02/11). Agenda ini dibuat sebagai upaya menyamakan frekuensi dan memperpanjang silaturrahim antara orang tua dan lembaga. Pertemuan Pembinaan Wali Santri dibuka dengan kata sambutan yang disampaikan oleh Kepala Satuan Unit BTQ Indonesia Kampus 1, Al Ustadz Sapto Nur Cahyo. Kemudian dilanjutkan dengan pesan dan nasihat dari Wakil Pengasuh Amal Pendidikan, Al Ustadz Andika Putra Rianda. Selain mengundang seluruh wali santri, agenda ini juga turut mengundang Al Ustadzah Siti Rasmiyah (Musyrifah Amal Pendidikan) sebagai pemateri inti, Al Ustadzah Yulianti (Kepala Bagian Pendidikan Al-Qur'an), dan Al Ustadzah Andi Siti Aminah (Kepala Satuan Unit BTQ kampus 2).


Al Ustadzah Siti Rasmiyah atau biasa disapa Bunda Yaya, memulai materinya dengan Firman Allah di Surah An-Nisa (4): 9 yang artinya;


"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar" (Qs. 4:9)


Kata demi kata yang disampaikan Bunda Yaya begitu menyentuh jiwa, hingga beberapa wali santri terharu biru menyimak penyampaian materi yang disertai dengan pengalaman personal Bunda Yaya. Beliau menegaskan dengan bahwa rumah yang kurang melakukan kolaborasi dengan lembaga atau tidak kembali mengulang materi pembelajaran yang telah diajarkan di lembaga, maka akan mempersulit anak-anak untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan kemampuan membaca serta menghafalkan Al-Qur'an.


Pada pembinaan kemarin tidak sedikit wali santri yang ingin mengajukan pertanyaan, namun hanya beberapa yang bisa dibahas bersama karena keterbatasan waktu. Beberapa poin penting yang disampaikan oleh Bunda dan perlu diingat bersama, yaitu pendidikan anak sejak dini harus dimulai dengan mengenalkan Allah, wali santri perlu mendampingi pengulangan materi dan hafalan yang telah dipelajari di lembaga, lembaga dan wali santri perlu untuk senantiasa berkolaborasi dalam memberikan pendampingan belajar serta menyesuaikan alternatif ajakan bagi anak usia balita dalam meningkatkan motivasi belajarnya.


Banyak sekali pembelajaran yang didapatkan dari pertemuan Pembinaan Wali Santri BTQ. Pertemuan ini sejatinya dibuat untuk dihadiri oleh kedua wali santri (ayah dan bunda). Oleh karena itu, kami merasa sangat terkesan dengan kehadiran ayah dan bunda dari salah seorang santri kami pada pertemuan kemarin. Selain itu, pertemuan kemarin juga menjadi momen istimewa ketika turut hadir pada kajian parenting dua sosok ayah yang menginspirasi. Semoga ke depannya, semakin banyak ayah hebat lainnya yang bersedia hadir untuk memberikan kontribusi aktif dalam berperan mendidik penerus generasi bangsa.


Ayah, Bunda semuanya, mari kita senantiasa berkolaborasi dalam membangun generasi Qur’ani. Semoga Allah menganugerahi kita ilmu yang dapat digunakan untuk mendidik generasi-generasi yang kuat Iman dan Islamnya, meski kita telah tiada.

Aamiin Allahumma Ammiin. Barakallahu fiikum

コメント


bottom of page