Pontianak (Senin, 4/11/2024)—Balai Tahfizh Qur'an Indonesia atau sering dikenal dengan sebutan BTQ merupakan lembaga Al-Qur'an yang bergerak dengan misi memberantas buta huruf baca Al-Qur'an, serta menjadi lembaga dengan dedikasi tinggi terhadap ketercapaian visi pemberantasan buta huruf baca Al-Qur'an, sehingga menjadi pembeda dari TPA pada umumnya.
Balai Tahfizh Qur'an senantiasa berupaya mewujudkan ketercapaian dari berbagai sisi: keteraturan administrasi, kurikulum yang mudah dan memudahkan, biaya pendidikan yang terjangkau, makanan santri yang dijamin halal dan tayyib, serta berbagai kegiatan lainnya yang menjadi wajah pembeda dari lembaga pendidikan Qur'an lainya. Tidak hanya itu, BTQ juga menjadi wadah yang berdedikasi mewujudkan kedisiplinan pada anak sejak dini.
Allah Ta’ala berfirman:
يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan”
(QS. Al A’raf: 32)
Terinspirasi dari ayat di atas, BTQ memulai pembiasaan nilai kedisiplinan dari kebijakan penggunaan seragam!
BTQ memiliki dua seragam untuk semua jenjang pendidikan dan untuk semua program. Seragam formal pertama berwarna hijau sedangkan seragam lainnya (sebagai seragam lapangan) bewarna ungu. Selain dua seragam tersebut, berikut adalah jadwal seragam setiap harinya.
Pada hari Senin, para santri menggunakan seragam formal bewarna hijau lengkap dengan kaos kaki bagi santri akhwat. Adapun pada hari Selasa, santri mengenakan baju muslim (bebas rapi), tetap menutup aurat dengan sempurna (tidak transparan dan mengenakan kaus kaki bagi akhwat). Sedangkan pada hari Rabu, para santri dijadwalkan untuk menggunakan seragam lapangan berwarna ungu. Pada hari Jum'at, para santri menggunakan seragam putih.
Selain melatih kedisiplinan santri, penggunaan seragam juga dapat menjadi sebuah kolaborasi pendampingan wali santri di rumah dan wasilah jalinan silaturrahim antara wali santri dan lembaga. Pendampingan sungguh-sungguh dari wali santri dapat ditunjukkan dengan komunikasi dan konfirmasi yang dilakukan oleh wali kepada lembaga, ketika ananda tidak dapat menggunakan seragam sesuai jadwal yang terlah berlaku.
Pembiasaan sederhana mengenakan seragam sesuai jadwal adalah salah satu upaya membiasakan para santri dengan nilai dan praktik kedisiplinan. Yuuuk kita belajar menjadi generasi yang disiplin sejak dini, dimulai dari yang paling sederhana, yaitu mentaati aturan lembaga. Insyallah di kemudian hari, Allah akan menjadikan kita generasi yang penuh tanggung jawab dan disiplin.
Allahumma Baarik.
Jangan lupa pakai seragam yaa
Comments