
Kubu Raya, (Senin, 20/01/2025) — Belajar dan bermain merupakan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak. Keduanya saling melengkapi dan berintegrasi untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna. Dalam konteks pembelajaran Al-Qur'an, memadukan aktivitas menghafal dan memahami ayat-ayat suci dengan permainan edukatif menjadi sebuah pendekatan yang inovatif. Melalui pendekatan ini, anak-anak tidak hanya diarahkan untuk menghafal Al-Qur’an, tetapi juga dituntun untuk aktif terlibat dalam proses pemaknaan dan memahami Al-Quran, sehingga proses pembelajaran diharapkan dapat lebih berkesan. Permainan edukatif seperti puzzle ayat, kuis, menontoh shirah, atau permainan peran dengan tema kisah-kisah para nabi menjadi alternatif variasi pembelajaran, sehingga membangun kesan bahwa belajar Al-Qur'an adalah aktivitas yang menyenangkan dan dapat dinikmati oleh anak-anak.

Sebagai upaya merealisasikan hal tersebut, Balai Tahfizh Al-Qur’an melaksanakan agenda pekanan berupa kegiatan Santri Bahagia. Seluruh Santri dari Program HaQi diajak untuk belajar dan bermain pada Jum'at (17/01) dengan berbagai kegiatan seru yang telah disiapkan oleh para guru. Santri kelas pemula 2 dan lanjutan diajak mengisi teka-teki bertema akhlak terpuji. Beberapa santri menyelesaikan teka-teki dengan cepat, namun ada pula yang terlihat bingung dan memerlukan waktu lebih lama untuk menyelesaikan teka-teki hingga selesai. Setelah seluruh santri menyelesaikan teka-teki, jawaban diperiksa secara bersama-sama. Sementara itu, santri dari kelas pemula 1 bermain kuis seputar pengetahuan Al-Qur'an dengan penuh semangat, sedangkan santri kelas balita dikenalkan dengan yel-yel baru, menghafal doa harian, dan menonton tayangan edukasi bersama-sama. Semua aktivitas dirancang agar para santri dapat menikmat proses pembelajaran yang dilakukan dan imajinasi mereka terstimulasi.
Kegiatan Santri Bahagia adalah wujud nyata dari penerapan prinsip belajar tanpa tergesa. Melalui kegiatan ini, lembaga berupaya memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk menikmati proses belajar melalui berbagai variasi kegiatan. Dengan demikian, diharapkan para santri dapat merasakan pengalaman belajar yang bermakna, sehingga menjadi wasilah untuk menumbuhkan kecintaan mereka terhadap Al-Qur'an sejak dini, sebagaimana firman Allah SWT.
فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ ۗ وَلَا تَعْجَلْ بِالْقُرْآنِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُقْضَىٰ إِلَيْكَ وَحْيُهُ ۖ وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
Artinya: Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al quran sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan”. [QS. Thaha: 114].

Semoga semangat belajar para santri dan semangat membimbing para pengajar senantiasa terjaga. Semoga segala upaya yang dilakukan menjadi amal sholeh yang Allah terima, dan menjadi wasilah dari didatangkannya kebaikan bagi kita semua. Semoga Allah senantiasa menjaga kita untuk terus semangat dan istiqomah bersama Al-Qur’an.
Comments