Kubu Raya (22/08/24) – Proses belajar efektif bagi anak didapatkan ketika mereka terlibat secara aktif dalam pembelajaran, seperti memperoleh informasi dari eksplorasi yang dilakukan. Sebagai upaya melibatkan peserta didik untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran, KB/TK PAS AY Kampus 3 melaksanakan kegiatan percobaan ilmiah perdana di tahun ajaran ini pada Rabu (21/08/24) dengan melibatkan peserta didik jenjang KB, TK A, dan TK B. Kegiatan ini bertujuan memberikan pengalaman baru dalam mengenalkan konsep warna kepada anak usia dini secara menyenangkan dan interaktif.
Percobaan ilmiah ini menggunakan beberapa wadah berisi air bening sebagai media. Pewarna makanan primer (merah, biru, dan kuning) kemudian diteteskan ke dalam wadah-wadah tersebut untuk memperkenalkan konsep warna dasar kepada anak-anak. Tahap selanjutnya, beberapa peserta didik berkesempatan untuk mencampurkan larutan berwarna primer sehingga  menghasilkan warna baru. Melalui kegiatan ini, anak-anak secara langsung belajar bahwa warna primer merupakan warna dasar yang dapat dipadukan untuk menciptakan warna sekunder seperti hijau, ungu, dan oranye.
Kegiatan percobaan ilmiah sederhana yang dilakukan memiliki banyak manfaat yang mendukung tahapan perkembangan anak usia dini lhoo.
Dalam satu kegiatan, anak-anak difasilitasi untuk melatih kemampuan kognitif, kemampuan motorik halus, keterampilan berbahasa, dan perkembangan sosial-emosional. Berikut adalah manfaat yang didapatkan dari aktivitas experiment ilmiah mencampurkan warna primer bagi anak-anak.
Stimulus kognitif didapatkan melalui proses pengenalan konsep warna, konsep pencampuran, dan konsep sebab-akibat (hasil). Anak mendapat difasilitasi untuk mengamati perubahan warna yang terjadi dan mendapatkan informasi mengenai perubahan warna primer menjadi warna sekunder.
Stimulus motorik halus didapatkan melalui proses menuangkan air antar wadah yang berisi larutan berwarna primer. Anak mendapatkan stimulus untuk melatih koordinasi mata dan tangan, mengatur kekuatan genggaman pada gelas, serta presisi gerakan.
Stimulus perkembangan bahasa didapatkan dari kosa kata baru yang didengar anak selama proses pembelajaran, seperti kata primer dan sekunder. Stimulus ini didapatkan anak dari interaksi yang terjalin antara peserta didik, dengan sesama teman, dan bunda Guru dalam berkomunikasi serta menyampaikan impresi terhadap proses pembelajaran.
Stimulus perkembangan sosial-emosional berkaitan dengan kerja sama, menimbulkan rasa keingintahuan, dan kepercayaan diri peserta didik. Stimulasi ini didapat dari kegiatan kooperatif yang melibatkan peserta didik secara aktif. Stimulasi ini akan mendukung pertumbuhan anak sehingga menjadi individu yang mandiri, kreatif, dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sosial.
Eksperimen ilmiah sederhana ini juga dapat dilakukan di rumah bersama Ayah/bunda lho… Kehadiran dan pendampingan orang tua berperan penting dalam meningkatkan kepercaya diri serta pengembangan  potensi yang dimiliki peserta didik secara optimal.
Â
Comments