top of page

KB/TK PAS AY Kampus 3: Semarak HUT Pontianak ke-253

Pontianak, Semangat dan keceriaan menyelimuti peringatan HUT Kota Pontianak ke-253 di KB/TK Pesantren Anak Sholeh Aulaadul Yamin (PAS AY) Kampus 3 pada Rabu (23/10). Sejumlah rangkaian kegiatan menarik digelar, mulai dari fashion show baju Melayu, pawai keliling sekitar kawasan sekolah yang diikuti oleh seluruh peserta didik berbagai jenjang (KB, TK A, dan TK B), hingga saprahan bersama wali santri. Puncak acara ditandai dengan pembagian hadiah sekaligus pesan nasihat dari Al Ustadz Hanafi (Musyrif Amal Pendidikan PMMAY/Pondok Masjid Munzalan Ashabul Yamin) yang menggugah semangat seluruh hadirin.


Kontes baju Melayu dipenuhi dengan sorak sorai para wali santri yang menyemangati. Anak-anak dilatih untuk tampil percaya diri, sekaligus dikenalkan dengan warisan budaya Melayu, yaitu baju Teluk Belanga dan Baju Kurung.  Adapun pada sesi saprahan bersama wali santri, anak-anak diajak untuk mengenal dan mencicipi hidangan khas Pontianak secara langsung dengan tetap memperhatikan adab makan sebagaimana yang telah dikenalkan dan dijadikan kebiasaan dalam pembelajaran di sekolah. Sesi ini juga menjadi sarana silaturrahim antar wali santri sembari menyantap makanan saprahan.


Adapun demikian, dalam sambuatan sekaligus pesan nasihat, Musyrif Amal Pendidikan menyampaikan pentingnya mengenalkan Sejarah dan sirah terdahulu kepada anak anak sebagai sarana belajar, mengambil ibroh atau hikmah yang berguna bagi anak-anak di masa depannya. Beliau mengulas sejarah Kota Pontianak dan pentingnya menanamkan nilai-nilai keislaman pada generasi penerus bangsa. Para Nabi, para tabi' dan tabi’in yang Allah izinkan berjaya dan mampu membangun peradaban di masa lalu adalah orang-orang sholih, bergitu pula pendiri kota Pontianak. Peranan Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadrie, seorang anak dari ulama Mempawah, qodarullah menjadi wasilah kita dapat tinggal di tempat yang saat ini dikenal dengan sebutan Kota Pontianak. Sejarah harus dikenalkan dan menjadi bahan renungan bersama. Tokoh-tokoh Islam harus dikenalkan dan menjadi idola yang dikenal baik oleh anak-cucu keturunan penerus peradaban Islam. Keterbiasaan anak mengenal pahlawan dan tokoh Islam tidak hadir dengan sendirinya. Beliau juga mengingatkan akan pentingnya peranan dan pendampingan orang tua saat anak-anak mengakses informasi melalui media sosial. Kita (orang dewasa) harus berperan aktif dan lebih selektif dalam memilih konten yang dapat diakses oleh anak-anak, jangan sampai generasi penerus Islam lebih terbiasa mengidolakan tokoh-tokoh yang jauh dari nilai-nilai keislaman. Anak adalah amanah dari Allah ta’ala. Amanah tersebut akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah kelak. Penting bagi kita untuk mempersiapkan anak-cucu-keturunan dengan ketakwaan sehingga mereka tidak menjadi golongan orang orang yang lemah sebagaimana Firman Allah dalam Qs. An-Nisa ayat 9:


وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا ۝٩


Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah (yang) mereka khawatir terhadapnya. Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya) (Qs. 4:9)


Manusia seringkali mengkhawatirkan kecukupan materi keturunannya, termasuk tempat tinggal, status sosial, sehingga mempersiapkan semua itu dengan sungguh-sungguh. Namun begitu, persiapan akan ketaqwaan dan kedekatan anak dengan Al-Qur’an seharusnya juga menjadi hal yang mendapat perhatian dengan sungguh, bahkan menjadi pokok yang diperhatikan lebih dulu sebelum kesanggupan materi duniawi. Tugas kita bersama untuk saling bersinergi dan berkolaborasi untuk mempersiapkan semua ini, anak-anak yang selalu mengingat Allah, mendirikan sholat tepat waktu, mampu membaca Al-Qur'an dengan baik, bangun sholat malam, menjadikan Nabi Muhammad sebagai tauladan, hal-hal tersebut perlu kita usahakan. Di akhir sambutannya, Ayah Hanafi berharap agar peringatan hari jadi Kota Pontianak ini dapat menjadi momen merefleksi diri dan membangkitkan motivasi untuk meningkatkan keimanan serta ketakwaan bagi diri sendiri serta generasi penerus nanti.


Melalui rangkaian kegiatan yang menarik serta pesan nasihat yang disampaikan, perayaan hari jadi Kota Pontianak di PASAY Kampus 3 ini meninggalkan kesan yang mendalam bagi seluruh hadirin. Semoga kegiatan ini dapat menjadi wasilah semakin bertumbuhnya semangat kebersamaan dan kecintaan kita untuk meneruskan perjuangan pendiri Kota Pontianak, yaitu dengan senantiasa memperdalam ilmu, meningkatkan ketaqwaan, dan memfasilitasi generasi kita untuk tumbuh dengan nilai-nilai keislaman yang kuat.



Comentários


bottom of page