Kubu Raya (Sabtu, 2/11/24) — Dalam mengupayakan generasi Rabbani, MAY School menggelar program bulanan yang melibatkan peserta didik dari seluruh jenjang kelas. Adapun pelaksanan Character Buliding pada Jum’at (1/11), Bunda Yaya-Al Ustadzah Siti Rasmiyah- menyampaikan dua hal penting dalam ajaran Islam yang sangat perlu untuk dibiasakan, yakni memaafkan dan mendoakan. Rumus 2M ini merupakan hal yang harus diupayakan oleh seluruh muslim, karena keduanya adalah perintah dari Allah dan sikap yang dicontohkan Rasulullah. Dengan kata lain, memaafkan dan mendoakan harus dilakukan karena untuk menaati perintah Allah dan meneladani Rasulullah Saw.
Memaafkan
Memaafkan lebih dari sekadar kata-kata, ia adalah aksi, sebuah tindakan nyata. Menyimpan dendam/amarah seperti pisau bermata dua, seolah melukai pihak lainnya padahal yang paling terluka adalah batin diri manusia itu sendiri. Adapun memaafkan adalah sebaliknya, seperti menciptakan bahagia bagi orang lain, padahal sedang menyelamatkan diri sendiri dari ketidaknyamanan dalam hati. Bunda Yaya menjelaskan bahwa terdapat dua akhlak yang berkaitan dengan pembahasan memaafkan, yaitu memberi maaf (kebaikan orang lain dibalas dengan kebaikan, kejahatan tetap dibalas dengan kebaikan) dan meminta maaf (tidak berbuat salah tapi lebih dahulu meminta maaf untuk menjaga hubungan baik antar manusia). Terbiasa memaafkan dan menjadi hamba yang pemaaf adalah perintah Allah, sebagaimana dituliskan di dalam Al-Qur’an sebagai berikut.
· QS. Asy-Syura:40
· وَجَزٰۤؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا ۚفَمَنْ عَفَا وَاَصْلَحَ فَاَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ
“Balasan suatu keburukan adalah keburukan yang setimpal. Akan tetapi, siapa yang memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat), maka pahalanya dari Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang zalim.
· QS. Al-A'raf:199
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَاَعْرِضْ عَنِ الْجٰهِلِيْنَ
“Jadilah pemaaf, perintahkanlah (orang-orang) mengerjakan yang makruf, dan berpalinglah dari orang-orang bodoh.”
· QS. Ali 'Imran:134
· الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ
“(yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.”
Mendoakan
Selain pengenalan kepada peserta didik untuk terbiasa memaafkan, Bunda Yaya juga mengingatkan akan pentingnya memberikan doa kepada sesama. Sebagai mana hadits Rasulullah Saw. bersabda, "Tidaklah seorang muslim mendoakan saudaranya,tanpa sepengetahuan saudaranya itu kecuali malaikat berkata "dan untuk kamu juga seperti itu" (HR.Muslim)
Sebagaimana hadits Rasulullah Saw. yang telah dituliskan di atas, saat seorang muslim mendoakan orang lain, malaikat datang untuk mengaminkan dan mendoakan doa serupa bagi yang mendoakan. Dengan begitu, perlu diingat pula untuk selalu berucap hal-hal yang baik, mendoakan hal-hal yang baik. Ucapan adalah doa, doa yang diucapkan akan berbalik bagi diri kita.
Sebagai upaya memperkuat pemahaman peserta didik mengenai konsep memaafkan dan mendoakan, kegiatan Character Buliding diakhiri dengan praktik langsung. Peserta didik diajak untuk saling memaafkan dan mendoakan teman yang duduk di sebelahnya. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan sikap saling menghormati, menghargai, dan menyayangi antar sesama peserta didik.
Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi seluruh peserta didik dalam memahami serta membiasakan diri untuk saling memaafkan dan mendoakan. Melalui pembiasaan dalam mengamalkan perintah Allah Swt, dan RasulNya, diharapkan peserta didik dapat terfasilitasi untuk tumbuh menjadi generasi Rabbani yang berakhlak mulia dan senantiasa mampu meregulasi emosi. Dengan begitu, generasi muslim akan dipenuhi oleh golongan qolbun saliim, yang mudah meminta maaf serta mudah memberi maaf bagi manusia lainnya.
Comments