Kubu Raya (Selasa, 17/09/2024) – Setelah melewati pekan ujian lisan, seluruh Santri Penerima Amanah (SPA) di Pondok Masjid Munzalan Ashabul Yamin (PMMAY) bersiap untuk menyelesaikan rangkaian ujian Upgrading and Sharing semester ganjil 1446 H, yaitu ujian tulis. Periode ujian tulis akan berlangsung selama sepekan terhitung sejak pelaksanaan pengarahan ujian yang dilakukan pada Selasa (17/09)—Sabtu (21/09). Acara pembukaan dan pengarahan ini dihadiri langsung oleh K.H. Luqmanulhakim (Pengasuh PMMAY) dan Al Ustadz Andika Putra Rianda (Wakil Pengasuh Amal Pendidikan).
“Ibadah paling panjang itu bukan menikah, tapi belajar. Ujian untuk belajar, bukan belajar untuk ujian. (Kalau) belajar untuk ujian, setelah ujian ilmunya hilang, dilupakan, tapi kalau ujian untuk belajar, semoga (ilmunya) ada terus, memberi kebermanfaatan.”
K.H. Luqmanulhakim juga berpesan dengan menyoroti tiga kata kunci, yaitu ujian, belajar, dan ibadah (UBI). Beliau menjelaskan singkat hubungan antara tiga kata kunci tersebut, bahwa ujian untuk belajar, adapun belajar untuk ibadah. Belajar yang diniatkan lillah dan dimulai dengan bismillah akan menjadi ibadah yang sama istimewanya, sehingga tidak boleh pilah-pilih, tidak boleh hanya mau mengerjakan ibadah konservatif saja, hanya mau Sholat Dhuha saja. Belajar dan ujian yang kita lakukan ini juga merupakan ibadah.
Selain itu, K.H. Luqmanulhakim juga menyampaikan bahwa buah dari ilmu adalah kebermanfaatan, dapat diaplikasikan, memiliki dampak bagi diri sendiri maupun orang lain. Beliau mendoakan semoga ujian ini dapat memberi pengaruh baik bagi semua, jadi penyemangat untuk terus belajar, bersemangat mencari ilmu, dan menebarkan kebermanfaatan dari ilmu yang didapatkan.
Comments