top of page

Puncak Tema Hewan KB/TK PAS AY Kampus 3: Mengenal Hewan Ciptaan Allah Berkolaborasi dengan Komunitas Independent Exotic Pets (IEP)


Pontianak (Rabu, 11/09/2024) – Puncak Tema hewan di KB/TK PAS AY Kampus 3 dilaksanakan pada Selasa (10/09). Para peserta didik diajak untuk mengenal hewan-hewan ciptaan Allah swt melalui kolaborasi bersama Komunitas pencinta hewan Independent Exotic Pets (IEP). Para pencinta hewan yang tergabung ke dalam Komunitas IEP mengenalkan beberapa hewan yang telah dipelihara dan dirawat kepada para peserta didik. anak-anak dapat berinteraksi langsung dengan kura-kura sulcata, musang, ular phyton albino, ular phyton bola, iguana, iguana albino, burung hantu, biawak, kadal panana, kadal kepala naga, dan sugar glider.


Hewan yang dipelihara oleh IEP telah terbiasa dan akrab dengan manusia, sehingga para peserta didik dapat bermain langsung dengan hewan-hewan tersebut. Anak-anak sangat antusias, meski di awal kegiatan beberapa anak tidak dapat menutupi kegugupannya. Bertemu dan melakukan kontak dengan iguana, kadal, musang, bahkan ular secara langsung menjadi pengalaman istimewa bagi mereka, karena binatang-binatang tersebut lazimnya menjadi binatang yang tidak dapat didekati dengan pertimbangan keselamatan. Seiring dengan pendampingan yang dilakukan oleh Bunda Guru dan IEP, anak-anak berhasil mengurangi rasa takut mereka. Bahkan peserta didik yang tadinya sangat gugup, menjadi peserta didik yang paling berani untuk berinteraksi dengan ular. Secara bergantian, anak melihat satu persatu hewan yang ada, merasakan tekstur kulit atau bulu secara langsung, bahkan beberapa anak berani untuk mengendong hewan tersebut dan berpose untuk didokumentasikan.


Selain memfasilitasi anak untuk mengenal secara langsung hewan-hewan yang tidak lazim ditemukan dalam keseharian, anak-anak juga mendapatkan pengarahan bahwa binatang adalah ciptaan Allah yang harus disayangi. Jika manusia tidak mengganggu habitat/komunitas hewan tertentu, maka binatang-binatang tersebut juga tidak akan menyerang. Hewan yang selama ini menjadi buas disebabkan oleh perubahan perilaku alami karena faktor lingkungan dan genetik (hasil perbuatan manusia). Komunitas IEP juga mengarahkan peserta didik untuk berhati-hati jika menemukan hewan yang sama di luar kegiatan ini, karena hewan-hewan tersebut belum terbiasa berinteraksi dengan manusia dan khawatir dapat membahayakan. Selain memegang ular, anak-anak juga berinteraksi dengan burung hantu, musang akar, bahkan memberi makan kura-kura sulcata dengan sayur yang telah disediakan.


Puncak tema hewan diharapkan dapat memberi pengalaman belajar yang berharga bagi peserta didik. Melalui interaksi langsung, mereka dikenalkan pada keanekaragaman makhluk hidup serta menyadari kebesaran Allah sebagai pencipta segala keindahan di bumi. Anak-anak diajarkan untuk menghargai setiap ciptaan-Nya dan menjaga kelestarian alam untuk masa depan. Selain itu, interaksi dengan hewan-hewan yang jarang ditemui diharapkan dapat membantu mereka dalam mengembangkan rasa empati, percaya diri, dan tanggung jawab. Anak-anak juga mendapat pengetahuan tentang hubungan ideal antara manusia dan hewan sebagai sesama ciptaan Allah, termasuk cara memperlakukan, memberi makan, dan memegang hewan-hewan tersebut. Anak-anak juga diingatkan untuk tidak membunuh atau memburu hewan, melainkan memperlakukan hewan dengan baik dan tidak menyiksanya.



Lebih dari sekadar melatih kecerdasan emosional, kegiatan ini juga dapat merangsang perkembangan kognitif anak. Melalui pengalaman sensoris, anak-anak mengenal berbagai konsep, seperti mengenal tekstur, bentuk, warna, bahkan nama-nama hewan yang berbeda. Pengalaman ini dapat menambah referensi informasi dan pengetahuan pesrta didik mengenai keanekaragaman makhluk hidup ciptaan Allah. Aktivitas ini juga memungkinkan anak untuk dapat belajar secara langsung melalui kegiatan observasi yang berpengaruh pada keterampilan penginderaan. Dengan demikian, interaksi ini tidak sekadar menjadi pembelajaran berkesan yang menyenangkan, tetapi juga menjadi sarana penting dalam mendukung perkembangan kognitif dan afektif anak secara seimbang.


Semoga kegiatan ini dapat menjadi wasilah anak-anak dapat mengenal berbagai hewan ciptaan Allah, menghargai semua makhluk hidup, dan terbiasa berempati dan berkasih sayang pada makhluk-makhlukNya. Semoga kegiatan juga dapat menjadi wasilah untuk menumbuhkan rasa ingin tahu yang lebih besar tentang dunia hewan, serta ketertarikan peserta didik untuk terus belajar. Semoga kegiatan ini dapat mendukung perkembangan anak-anak secara optimal untuk mengenal alam ciptaanNya, merawat lingkungan, dan menjadi generasi yang peduli terhadap sesama makhluk hidup.

Commenti


bottom of page