top of page

Sertifikasi Hafalan Program Hamalatul Qur'an Indonesia (HaQI) Kelas Lanjutan

"Sesungguhnya perumpamaan penghafal Al-Qur’an, seperti pemilik unta yang diikat. Jika ia dijaga dan dipelihara, maka ia akan diam dan jinak, dan jika ia dibiarkan terlantar, maka dia akan pergi lepas dari ikatannya” (Hr. Bukhari)


Pontianak, (Selasa, 29 Oktober 2024) — Rasulullah memberikan perumpamaan yang sangat indah mengenai seorang penghafal Al-Qur'an melalui hadits yang disampaikannya. Beliau mengajarkan bahwa seorang penghafal Al-Qur'an harus sungguh-sungguh dalam menjaga dan memelihara hafalannya seperti seorang pemilik unta, sehingga hafalan tersebut akan menetap dalam ingatannya dan terjaga. Sebaliknya, jika seorang penghafal Qur’an lalai dari menjaga hafalannya, maka hafalan tersebut akan hilang dari ingatan. Sebagai upaya memotivasi dan memfasilitasi seluruh santri untuk menjaga hafalan yang dimiliki, Balai Tahfzh Al-Qur’an (BTQ) Indonesia melaksanakan agenda sertifikasi hafalan santri. Agenda ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para santri agar semakin termotivasi dalam memperkuat dan mengikat hafalannya, yakni dengan Muroja'ah berkala yang dilakukan di rumah dan muroja’ah yang dilakukan di lembaga.


Pada Senin (21/10) dan Jum’at (25/10) lalu, Alhamdulillah tiga diantara puluhan santri program HaQI telah melakukan sertifikasi hafalan satu Juz sesuai dengan Juz yang dihafalkan dan disetorkan kepada pengajar kelas. Tiga santri tersebut adalah ananda Ahmad Daffa Aprian (sertifikasi hafalan Juz 11), ananda Saifan Ahmad Niamilah Haqqi (sertifikasi hafalan Juz 30), dan ananda Muhammad Arkana Firjaturrahim (sertifikasi hafalan Juz 8). Semoga predikat yang diraih oleh ketiganya menjadi wasilah mendapatkan predikat Mumtaz dihadapan Allah ta’ala, Aamiin Allahumma Ammiin.


Agenda sertifikasi hafalan ini juga dilaksanakan untuk meningkatkan rasa percaya diri para santri, sekaligus memotivasi santri BTQ lainnya agar semakin bersemangat dalam meningkatkan intensitas muroja’ah. Dengan begitu, hafalan yang telah disetorkan secara berkala di kelas akan terjaga dan memudahkan para santri saat melaksanakan sertifikasi hafalan. Lebih jauh, BTQ Indonesia juga senantiasa mengingatkan para santri dan wali santri untuk menjaga hafalan yang dimiliki sebaik-baiknya, sehingga hafalan ananda tidak hanya sebatas pada pemerolehan predikat sertifikasi, tetapi terus dijaga dan dipertahankan sampai akhir hayatnya nanti.


Abang, Kakak, Ayah, Bunda, yuk saling berkolaborasi dalam mengupayakan generasi Qur’ani, yang dekat dengan Al-Qur'an dan senantiasa Allah jaga kedekatannya. Semoga Allah meridhoi dan memberikan kemudahan pada setiap niat baik yang diusahakan. Barakallahu fiikum.



Comments


bottom of page