Kubu Raya – Pondok Maasjid Munzalan Ashabul Yamin (PMMAY) menerima kunjungan dari PAUD Tajdida Laboratorium Model Universitas Muhammadiyah Pontianak pada Rabu (20/11). Sebagai upaya sekolah meningkatkan pengetahuan dengan aktivitas di luar kelas, sebanyak 34 peserta didik bersama 6 guru pendamping dan beberapa orang tua melakukan program wisata religi ke Masjid Kapal Munzalan Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan anak-anak pada keindahan dan makna spiritual masjid sebagai pusat peradaban yang mencakup berbagai aspek pergerakan. Masjid lebih dari sekedar tempat shalat, namun tempat yang menjadi jembatan untuk kembali mendekatkan umat kepada syari'at.
Setelah mendengarkan penjelasan mengenai makna dan peranan masjid, para peserta didik diarahkan untuk mengambil wudhu dan melakukan praktik sholat dhuha berjama’ah. Praktik ibadah ini merupakan bagian dari upaya membiasakan para peserta didik untuk melaksanakan ibadah sehari-hari sejak dini, sebagaimana yang dilakukan oleh santri di berbagai satuan unit dalam naungan Divisi Amal Pendidikan PMMAY. Anak-anak mengikuti arahan gerakan sholat secara khidmat. Dengan penuh semangat, mereka mengikuti pelafadzan bacaan-bacaan sholat sesuai bimbingan. Setelah sholat, anak-anak diajak untuk mendoakan kedua orang tua, sebagaimana kebiasaan yang juga diajarkan dan diupayakan untuk membudaya di kalangan santri PMMAY.
Setelah sholat Dhuha dan berdoa, peserta didik, guru, dan orang tua diajak menyaksikan video singkat mengenai aktivitas pembelajaran yang dilaksanakan di MAY (Munzalan Aulaadul Yamin) School dan BTQ (Balai Tahfizh Qur'an) Indonesia. Video ini memberikan penggambaran kegiatan pendidikan dan pengajaran yang dilakukan di lembaga pendidikan milik masjid.
Sebagai upaya memberikan kesan pembelajaran yang lebih bermakna, para peserta didik dengan didampingi oleh guru-guru diajak untuk berkeliling area masjid dan mengenal berbagai ornamen yang ada di dalam masjid, seperti visualisasi Masjidil Aqsa, visualisasi Masjidil Haram, dan visualisasi Masjid Nabawi. Anak-anak tampak antusias menjawab pertanyaan yang dilontarkan mengenai pengetahuan mereka tentang tempat-tempat istimewa umat muslim tersebut..
Tidak hanya mengelilingi area di dalam masjid, rombongan juga diajak untuk melihat area sekitar luaran masjid, yaitu Munzalan Mart dan BaitulMaal Munzalan Indoneisa (BMI). Saat mengunjung Munzalan Mart, anak-anak dijelaskan mengenai pentingnya melihat logo halal saat berbelanja makanan/minuman kemasan. Penjelasan ini mendapat respon positif, salah satu peserta didik bahkan menambahkan bahwa kita juga tidak boleh membeli produk yang mendukung genosida di Palestina. Adapun saat mendatangi BaitulMal Munzalan Indonesia, anak-anak diajak untuk praktik berinfaq secara langsung dan didoakan oleh petugas BMI yang bertugas. Kegiatan infaq ini juga merupakan bagian dari upaya pembiasaan ibadah sehari-hari yang dilakukan di PMMAY melalui program Inspiring (infaq setiap hari kalau bisa sering-sering).
Setelah berkeliling di sekitar area masjid, rombongan dikenalkan dengn SOP Makan PMMAY. Para peserta didik dan guru mengikuti pembacaan SOP Makan dengan tertib dan khusyu', meski beberapa anak mulai terlihat sangat bersemangat menikmati bekal yang telah mereka bawa dari rumah masing-masing.
SOP Makan dan Minum PMMAY
Yaa Allah Yaa Rabb, semoga apa yang kami makan dan minum menjadi energi untuk beramal soleh
Yaa Allah Yaa Rabb, semoga apa yang kami makan dan minum menjadikan kami hamba yang pandai bersyukur
Yaa Allah Yaa Rabb, semoga apa yang kami makan dan minum menjadi wasilah datangnya ketenangan, kebahagian, keberkahan, dan keistiqomahan (dilanjutkan dengan membaca doa amakan).
Sebagai penutup, rombongan mengambil dokumentasi di depan Masjid Kapal Munzalan bersama Ayah Man—Pengasuh PMMAY. Tidak hanya berfoto bersama, anak-anak juga bersalaman dengan Ayah Man dan didoakan agar tumbuh menjadi anak yang sholeh dan sholehah, menjadi penghafal Al-Qur’an, keluarganya dijaga Allah, sehat, dan taat, serta sampai ke Baitullah bersama keluarga dengan cara-cara terbaik yang Allah izinkan.
Semoga kegiatan ini menjadi wasilah bagi anak-anak untuk menumbuhkan kecintaan pada Islam, memberikan pengalaman menyenangkan bagi anak dalam mengenal syariat, mempererat tali silaturrahim antar lembaga, serta menyelaraskan pergerakan dakwah dalam sinergi dan kolaborasi. Dengan pengalaman yang menyenangkan dan bermakna, diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi Rabbani yang berkontribusi aktif dalam membangun peradaban Islam di masa yang akan datang, Amin ya Rabbal 'Alamiiin.
Comments